Rumah Ketua Adat Kampung Pulo,Embah Dalem Arif Muhammad, nampak berbeda dengan menggunakan atap dari ijuk sebagai ciri khas rumah ketua adat setempat,
sedangkan rumah adat yang lainnya memakai genting sebagai penutup atap. (Jurnalpos/Dini Fitrianti)
JURNALPOS- Di Kabupaten Garut terdapat sebuah
perkampungan yang tersembunyi di sebuah pulau kecil ditengah Situ, yakni Situ Cangkuang. Bukan sembarang kampung, Kampung Pulo ini merupakan salah satu kampung
adat yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
Letaknya
tepat ditengah danau Cangkuang dengan jumlah rumah yang tergolong unik karena
di Kampung Pulo hanya ada tujuh
bangunan, enam bangunan untuk dijadikan sebuah rumah dan satu bangunan
dijadikan sebagai masjid.
Kampung
Pulo menyimpan cerita tersendiri yang melatari keberadaan pemukiman mungil ini.
Itulah Kampung Pulo yang berada di Desa Cijakar,
Kecematan Leles, Kabupaten Garut.
Jumlah
bangunan di Kampung Pulo ini tidak pernah berubah sampai sekarang, kampung ini
sebagai peninggalan dari leluhur pendiri Kampung Pulo, yakni Embah Dalem Arif Muhammad.
Semua
bangunan di Kampung Pulo ini memiliki atap yang memanjang, namun rumah ketua
adat terlihat berbeda dengan yang lain karena atapnya memakai penutup atap dari
ijuk.
Sedangkan
rumah adat yang lainnya memakai genting sebagai penutup atap. Dari bangunannya
saja kita bisa menyimpulkan Kampung Pulo ini sebagai kampung adat yang cukup
unik, dan layak untuk dikunjungi.
Ramahnya
penduduk Kampung Pulo membuat kita sebagai pengunjung tidak sungkan untuk
berkunjung ke Kampung Pulo.
Disana
pengunjung akan disambut baik oleh penduduk Kampung Pulo. Jika ingin lebih
mengetahui tentang Kampung Pulo, anda bisa langsung bertanya kepada ketua adat
atau juru pelihara Kampung Pulo.
Mereka
akan menyambut dengan baik setiap pengunjung yang ingin lebih mengetahui
bagaimana seluk beluk Kampung Pulo ini.
Untuk
mencapai Kampung Pulo ini, pengunjung harus menyewa rakit dengan harga yang
sangat terjangkau, yakni hanya dengan Rp 4.000 per orang.
Dan
tiket untuk memasuki Kampung Pulo ini hanya dengan Rp 7.000 per orang.
Pemberangkatan di pangkalan rakit hingga pulau ditengah Situ tidak terlalu jauh
hanya sekitar 200 meter saja.
Pemandangan
sepanjang perjalanan cukup indah dengan latar belakang Gunung Guntur dari
kejauhan.
Tiba
di Kampung Pulo, kesan pertama ketika berkunjung di Kampung ini pada siang hari
adalah kesenyapan, seperti tidak ada orang yang menghuni keenam rumah disini,
karena suasananya yang begitu tenang dan sepi.
Pengunjung
tidak akan merasa panas dan lelah ketika tiba di Kampung Pulo karena kampung
ini sangat sejuk nan asri dengan banyaknya pepohonan yang menjulang tinggi.
Selain
sejuk, Kampung Pulo juga bersih dari sampah-sampah yang berserakan, sehingga
akan menimbulkan rasa malu bagi pengunjung yang mempunyai niatan untuk membuang
sampah sembarangan.
Bisa dibilang bahwa Kampung Pulo ini sangat dijaga
kebersihannya. Berbeda
dengan di dekat jalan masuk ke Kampung Pulo ini, yang ramai oleh jejeran para
pedagang yang menjajakan cenderamata khas Situ Cangkuang.
Kampung
ini justru tampak lebih hidup oleh beberapa pengunjung yang berwisata untuk
menyaksikan keunikan Kampung Pulo ini.
Kampung
Pulo sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata karena kampung ini mempunyai
daya tarik tersendiri yang cukup unik, tak lengkap jika anda berkunjung ke Situ
Cangkuang jika belum mengetahui lebih dalam bagaimana uniknya Kampung Pulo ini.
Cerita
tentang sejarah dan nilai-nilai luhur kehidupan dapat kita temui jika
berkunjung ke Komplek Wisata Cangkuang Kampung Pulo, disana juga disediakan
museum untuk para pengunjung yang ingin bertanya dan mendapatkan informasi.
Tunggu
apa lagi bagi anda yang suka berwisata sambil belajar sejarah, mungkin kampung
pulo dengan keunikannya bisa menjadi referensi bagi anda.
Reporter : Dini Fitrianti
Redaktur : Zaira Farah Diba
0 comments:
Post a Comment