Sumber : Google. |
Oleh : Restia Aidilla Joneva
Judul Buku : Mean Streak (Jejak Kelam)
Penulis : Sandra Brown
Tebal Buku : 544
Halaman
Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama
Jika anda suka membaca
buku yang bersikap mengungkap rahasia dan memiliki alur yang tak gampang
ditebak, mungkin buku milik Sandra Brown adalah pilihan yang sangat tepat.
Sebagai seorang penulis terbaik untuk cerita yang bertemakan misteri atau
detektif Sandra mampu mengemasnya dengan baik.
Salah satu bukunya yang berjudul
‘Mean Steak’ memiliki alur kisah maju dengan pengalaman tokoh yang seru,
sehingga membuat pembaca mampu mengimajinasikan kisahnya dengan baik.
Tokoh utama dalam buku
ini adalah Hayes Bannock dan Dr Emory Charbonneau yang memulai kisah saat sang
dokter cantik dan kaya Emory berlatih marathon di Pegunungan.
Tiba-tiba saat
itu ia terjatuh, tepat di jalanan yang curam dengan kondisi cuaca yang tak
stabil. Hayes yang awalnya menutup diri dari Emory pun memberikan pertolongan.
Pribadi Hayes membuat Emory penasaran, hingga akhirnya mereka pun terlibat
dalam jejak kelam.
Jika kita berpikir
bahwa jejak kelam atau suatu tragedi yang sangat mengenaskan itu tidak akan
mungkin melibatkan manusia di masa depan, rasanya buku ini memberikan jawaban
yang berbeda.
Inti dan klimaks buku ini menyatakan bahwa jejak kelam itu pada
akhirnya akan mampu diselesaikan dengan kecerahan hidup di masa depan. Hayes
pribadi yang tertutup selama 4 tahun setelah peristiwa Westboro dan Virginia,
mampu menuai kehidupan yang baru setelah berhubungan dengan Emory.
Satu per satu
permasalahan muncul. Dimulai ketika suami Emory, Jeff diketahui selingkuh
dengan kerabatnya sendiri yaitu Alice. Kemudian, Hayes yang beberapa waktu
sebelum mengantarkan Emory kembali kepada keluarganya menghajar habis-habisan
Floyd bersaudaran, yaitu Norman dan Will, kemudian menyelamatkan Ibu Floyd
bersaudara Pauline dan adik bungsu mereka Lisa.
Semuanya seakan tak ada
hubungan, namun itu adalah teka-teki dari sebuah jejak kelas seorang Hayes yang
harus diburu oleh Agen FBI Jack Connell, dua polisi pegunungan Sam Knigth dan
Grange.
Sebagai seorang
buronan, Hayes sudah mengetahui cara apapun dan taktik yang rapi ketika
meloloskan diri. Namun, dirinya sudah terjatuh dalam tatapan mata Emory hingga
ia pun tak lagi mengubris pernyataannya yang pernah ia lontarkan pada saat awal
berkenalan dengan Emory,
”Tak ada
pengantin, tak ada pernikahan.” Teka-teki belum selesai ketika Emory
kembali ke pundak Jeff, justru semakin meruncing ketika sebagai pasangan
suami-istri mereka saling mengakui rasa sakit hati mereka. Dan Alice adalah korban
sekaligus pengkhianat dalam kehidupan Emory.
Empat tahun bagi Hayes
bukan hal yang sebentar. Ia dituduh dalam peristiwa Westboro sebagai penembak
jitu yang mampu menempatkan sasaran pelurunya tepat di kepala tersangka
penembakan pada waktu itu. Hayes merasa bersalah, risih dan tak ingin dirinya
disoroti dunia.
Inilah sesungguhnya jejak kelam tersebut, bukan Hayes yang
salah, namun keadaan dan kondisi yang membuatnya harus memilih.
Pilihannya hanya dua
saat ini masih bergabung menjadi anggota SWAT FBI saat itu, menyelamatkan
banyak nyawa, atau memberantas langsung akar yang membuat masalahnya.
Dan Hayes
memilih yang kedua. Namun perasaan bersalah merudungnya saat tahu ia telah
membunuh remaja berumur 17 tahun. Tapi sebagai seorang yang bekerja dalam agen
rahasia, ia memiliki pengetahuan yang lebih.
Selama empat tahun itu,
Hayes berdiam diri. Merasa bersalah pada diri sendiri. Ia meninggalkan adiknya
Rebecca Watson dan juga keponakannya Sarah demi membuat dirinya tentram.
Dalam
pengunungan yang sepi tersebut Hayes pun membalaskan kesalahannya, pada
Nicholas pemuda yang ia tembak tersebut. Ia pun membalaskan dendam Nicholas
pada mereka yang selalu membully anak tersebut.
Hingga akhir cerita
Hayes pun mampu merampungkan misinya, dan ia bukanlah lagi buronan. Hayes dan
Emory bersatu, dalam sebuah kedekatan batin dan fisik, hanya karena tragedi
jatuhnya Emory beberapa waktu lalu.
Alur dalam buku ini sangat dramatis,jelas,
dan mampu membuat pembaca membayangkan secara nyata bagaimana kisah ini
berjalan.
Cerita ini juga memberikan makna bahwa setiap orang memiliki pilihan,
namun pilihan tersebut akan memberikan konsekuensi untuk manusia itu sendiri.
0 comments:
Post a Comment