Patung perunggu
Soekarno hiasi situs bersejarah monumen Penjara Banceuy di Bandung. (Desianti Yus R/Jurnalpos)
JURNALPOS-
Monumen Penjara Banceuy Kota Bandung merupakan situs bersejarah yang wajib
dikunjungi karena monumen ini dapat dijadikan wisata edukasi untuk mengenal
sejarah perjuangan kemerdekaan. Monumen ini terletak di Jalan ABC Kota Bandung.
Banceuy adalah penjara
tingkat rendah. Didirikan pada abad ke 19, keadaannya kotor, bobrok, dan tua.
Disana ada dua macam sel tahanan, yaitu sel untuk tahanan politik di lantai
atas dan sel untuk tahanan rakyat jelata di lantai bawah.
Menurut catatan sejarah, Soekarno
tidak sendirian ditahan, melainkan bersama R. Gatot Mangkoepradja (Sekretaris
II PNI Pusat PNI), Maskoen Soemadiredja (Sekretaris II Cabang Bandung), dan
Soepriadinata (Anggota PNI Cabang Bandung). Kalaupun saat ini hanya satu sel
bekas hunian Soekarno yang dipertahankan karena dari keempat orang itu,
Soekarno yang kemudian jadi Presiden RI.
Soekarno menempati sel
nomor 5 yang hanya berukuran 2.5×1,5 meter dan berisi kasur lipat juga toilet
non permanen. Di ruangan pengap ini Soekarno menyusun pidato pembelaan
(pledoi), yang dibacakan pada siding pengadilan Hindia Belanda di Gedung
Landraad yang kini dikenaldengan Gedung
Indonesia Menggugat di Jalan Perintis Kemerdekaan. Pledoi dengan judul
Indonesia Klaagt Aan (Indonesia Menggugat) pun menjadi terkenal.
Pada tahun 1983 penjara Banceuy pun
dipindahkan ke Jalan Soekarno-Hatta. Lantaran semua tahu penjara itu pindahan
dari Banceuy, orang masih saja menyebutnya Lapas Banceuy. Kemudian penjara
Banceuy ini sendiri dibongkar untuk dijadikan komplek pertokoan dan disisakan
hanyalah sel penjara Bung Karno dan menara pos penjaga saja. Perlahan, sebutan Penjara Banceuy pun hilang. Apalagi
penjara di Banceuy kemudian dirobohkan untuk menjadi pusat perkantoran dan
perbelanjaan bernama Banceuy Permai. Kawasan Banceuy sendiri kemudian lebih
dikenal sebagai pusat elektronik, semacam Glodok-nya orang Bandung.
Di
area monumen, pengunjung bisa membaca jejak sejarah Soekarno dalam merintis
pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia, juga tentunya sel asli berisi barang
mock-up yang dulu pernah ada saat Soekarno di dalamnya.
Reporter
: Dini Fitrianti
Redaktur
: Zaira Farah Diba
0 comments:
Post a Comment