Teras Cikapundung Diserbu Warga Ngabuburit



Hafidz (21) salah satu anggota komunitas Phusing Panda berjalan diatas seutas tali (Slackline) yang membentang di area jembatan Teras Cikapundung, Jalan Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (12/6/2016). Kegiatan ini dilakukan dalam mengisi acara Diskusi "Jurnalisme Lingkungan" yang diselenggarakan oleh komunitas Photo's Speak. (Jurnalpos/Syawal Febrian)

JURNALPOS – Tradisi Ngabuburit yang telah mendarah daging bagi warga Bandung membuat beberapa tempat wisata ramai dikunjungi. Menghabiskan waktu sambil menanti adzan magrib yang menandakan berbuka puasa, memang sudah hal yang lumrah dilakukan oleh warga muslim di Indonesia. 

Tak terkecuali Taman Teras Cikapundung yang terletak di Sungai Cikapundung, Babakan Siliwangi, menjadi taman yang diserbu warga Bandung ngabuburit di bulan Ramadhan. 

Sejak diresmikan Januari lalu, taman ini menjadi spot paling menjanjikan untuk berfoto ataupun sekedar melepas penat setelah seharian beraktivitas. Hal ini terlihat dari Teras Cikapundung yang semakin ramai dikunjungi selama bulan puasa berlangsung.

Ketua Pengelola Teras Cikapundung sekaligus Ketua Komunitas Peduli Cikapundung, Sugitno, mengungkapkan bahwa tujuan didirikannya Teras Cikapundung selain sebagai ruang publik bagi warga Bandung, taman ini juga berfungsi sebagai sarana sosialisasi Cikapundung Bersih, konservasi, edukasi, olahraga serta membuka peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar. 

“Selalu ramai sih yang datang kesini. Dua hari ini lebih ramai lagi dari biasanya. Puncak paling padat itu Sabtu Minggu, ya kita menyediakan aja fasilitas bagi warga bandung, harap sama-sama menjaga lingkungan aja disini,” ujar Sugitno yang telah bertugas selama enam bulan di Teras Cikapundung, Rabu(15/6/2016).

Teras Cikapundung menjadi Eco-Techno River Park di tengah kota sekaligus mendukung Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata internasional. 

Zona Teras Cikapundung terbagi atas Zona Urban dan Zona Natural. Diantara Zona Urban yaitu Air Mancur Menari, Sclupture Area dan Amphiteater.

Sedangkan Zona Natural yaitu Kolam Tujuh Kura, Penangkaran Burung Kutilang, Jogging Track, serta Area Rekreasi Olahraga Air (Riverboarding, Tubing/kukuyaan dan Rafting).  

Salah satu pengunjung, Wawan Gunawan (16) mengatakan bahwa Teras Cikapundung merupakan tempat yang selalu bikin penasaran. Menurutnya taman ini merupakan spot yang paling direkomendasikan untuk berfoto sambil menunggu waktu berbuka puasa datang.

“Saya baru pertama kali kesini. Kata teman desain tamannya bagus. Terus saya penasaran dan sengaja ngabuburit disini,” ujar Warga Bojong Raya saat diwawancarai,Jurnalpos.
 
Menurut Wawan, pemandangan yang disuguhkan di Teras Cikapundung menjadi objek yang paling dicari. Hal yang sama juga disampaikan salah satu warga Cibereum Titi Nurhayati (16). Menurutnya Teras Cikapundung adalah tempat yang tepat untuk menunggu waktu berbuka puasa tiba.

“Di Instagram itu lagi booming banget foto di sini. Saya penasaran dan langsung kesini, ternyata tempatnya keren banget, seru, kayak di luar negri,” ungkap Titi.

Titi menuturkan bahwa pemerintah sangat bijak dalam menangani tata letak kota dan sungainya. Sungai yang dulu dibiarkan dan terdapat banyak tempat yang terlihat kumuh, kini disulap menjadi ruang publik yang nyaman bagi warga Bandung. 

“Saya sih berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi sungai dan lingkungan di kota Bandung khususnya Sungai Cikapundung. Pengennya supaya airnya bisa lebih jernih lagi dari pada yang sekarang,” ujar Titi.


Reporter : Siti Dzakiyyah

Redaktur : Zaira Farah Diba
Share on Google Plus

About medialektikajurnal

Jurnalposmedia adalah media kampus UIN Bandung yang dikelola oleh Mahasiswa Jurnalistik.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment