Foto : Restia Aidlla |
Oleh : Din Zarel
Ya Bapak
Kami tak mengapa dengan kota yang kencang larinya
Sedang desa kami biar tetap pada duduknya
Mentahmidkan segala karunia alam
Ya Bapak
Kami tak peduli dengan mulus aspal jalan kota
Sedang desa kami biarlah dengan bebatu dan tanah beceknya
Sebagai qiyas bahwa benar jalan hidup adalah ketabahan
Ya Bapak
Kami biar pabrik-babrik gagah di selusur kota
Tapi biarlah desa kami tetap dengan hamparan hijau sawah
Biarlah desa kami menguning padi bilamana waktunya
Biarlah desa kami bening air di sepanjang sungainya
Ya Bapak
Kalau desa kami memghitam limbah
kalau anak kami tak bisa mandi di kali
Kalau petani kami gagal memanen padi
kalau mengelupas perih kulit gadis-gadis kami
maka inilah perlawanan
Inilah cara desa kami menuju damai kembali
Desa Linggar, Rancaekek
5 Juni 2016
0 comments:
Post a Comment