JURNALPOS – Kementrian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan acara Asian African Carnival 2016 dalam rangka memperingati Konferensi Asia Afrika ke-72. Karnaval yang bertemakan The Bird of The World ini berlangsung di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Minggu, (14/08/2016). Sebelumnya pada tahun 2015 lalu Konferensi Asia Afrika telah mengadakan acara yang sama dengan tema yang berbeda, dan diadakan kembali dengan diikuti oleh 4 negara bagian di Asia yaitu Indonesia, Singapore, Myanmar, dan India.
Asian Africa Carnival adalah kegiatan internasional tahunan
yang diikuti oleh negara bagian Asia dan Afrika. Rangkaian Parade Asian African
Carnival 2016 dibuka dengan Marching Band dan Paskibraka, dan dilanjut dengan
karnaval budaya dari Negara Myanmar, India, Singapore, dan terakhir Indonesia
dengan menampilkan berbagai macam ciri khas kebudayaannya.
Singkatnya diadakannya acara
karnaval ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia
Afrika di Masyarakat yaitu Dasasila Bandung sebagai rumusan kemerdekaan bangsa
Asia Afrika. Dan untuk mewujudkan kesetaraan, kemanusiaan, dan saling
menghargai.
Muhammad Irfan, Konseptor Asian
African Carnival 2016 menjelaskan konsep acara Asian African Carnival di tahun ini, “Acara tahun sekarang dan
tahun kemarin harus ada pembedanya yaitu prinsip tematik. Kemudian acara itu harus
meninggalkan jejak positif seperti jejak ekonomi, jejak fisik, dan jejak
budaya. Dan terakhir, acara harus ada kolaborasi dengan masyarakat, ” kata
Muhammad Irfan.
Aspek-aspek yang dijadikan
penilaian untuk para peserta karnaval adalah aspek kreativitas termasuk
artistik sesuai tema karnaval yang unik
dan menarik perhatian. “Kemudian tidak melanggar etika, sesuai kesepakatan
untuk peserta tidak boleh pornografi dan tidak boleh melecehkan apapun. Dan
pemenang karnaval di bagi menjadi dua kategori yaitu perorangan dan kelompok,”lanjutnya.
Harapan untuk peringatan
Konferensi Asia Afrika kedepannya adalah komunikasi yang lebih baik, “Ini event internasional yang setiap tahun
akan diselenggarakan di Kota Bandung, maka yang menyelenggarakannya harus orang
yang paham bagaimana situasi dan karakteristik Kota Bandung,” tambah Aat
Suratin, Juri Asian African Carnival 2016 saat ditemui oleh Jurnalpos, Minggu (14/08/2016).
Redaktur : Zaira Farah Diba
0 comments:
Post a Comment