Pernyataan Sikap Mahasiswa Se-Bandung Raya terhadap Aksi FPI di ISBI




Ratusan mahasiswa se-Bandung raya berkumpul untuk mendukung Sekolah Marx LPM Daunjati yang diduga oleh FPI telah menyebarkan paham komunisme di Institut Seni Budaya Indonesia, Rabu (18/05/16). (Jurnalpos/Siti Dzakiyyah)

JURNALPOS-Serangan Front Pembela Islam (FPI) pada 10 Mei lalu terhadap mahasiswa Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) yang menyelenggarakan Sekolah Marx dibawah naungan Lembaga Pers Mahasiswa Daunjati menuai konflik yang berkelanjutan.

Hal tersebut terbukti dengan adanya pernyataan sikap mahasiswa se-Bandung raya yang digelar di Gedung Olah Seni (GOS) Patanjala ISBI Bandung, Rabu (18/05/16). Seperti yang telah direncanakan oleh pihak Lembaga Pers mahasiswa Daunjati bersama seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa ISBI, pernyataan sikap ini mengundang seluruh mahasiswa se-Bandung Raya.

Ratusan mahasiswa berkumpul untuk mendukung Sekolah Karl Max yang diduga oleh FPI telah menyebarkan paham komunisme. Beberapa perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Bandung raya turut menyerukan pernyataan sikap atas pencederan terhadap ilmu pengetahuan, memberenggus kebebasan berpendapat, berekspresi hingga pada tataran kerja kurikulum di dalam lembaga pendidikan.

“Ini kegiatan positif yang artinya mahasiswa tidak diam pada posisinya. Demokrasi saat ini tercederai dengan dimasukinya ruang-ruang akademik oleh sekolompok orang yang punya kepentingan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan itu pasti berujung pada keluhan-keluhan tanpa klarifikasi,” ujar Pimpinan Umum LPM Daunjati ISBI Bandung, Mohamad Chandra Irfan (23).

Chandra menyayangkan sikap Ormas yang tidak mengklarifikasi terlebih dahulu mengenai Sekolah Marx yang didirikan sejak bulan Februari 2016 lalu. Sekolah Marx merupakan kegiatan yang mengkaji seni melalui pemikiran Karl Marx yang telah disetujui oleh pihak lembaga ISBI Bandung dibawah Wakil Rektor I Benny Yohannes.  

Salah satu mahasiswa ISBI jurusan Karawitan Adis Suparman (21) yang turut menyerukan aksi menyatakan sikap serupa. Menurutnya FPI telah salah menduga dan aksi ini merupakan bentuk solidaritas yang ditunjukkan untuk membela Sekolah Marx Lembaga Pers Daunjati yang diduga meruntuhkan NKRI oleh FPI.

“Kita ingin mendudukkan masalah ini sampai selesai, jadi tidak ada pemberatan kepada salah satu pihak, tapi sayangnya pihak FPI tidak datang ke ISBI. Ini bentuk solidaritas kami, untuk membela Daunjati. Salam Mahasiswa!,” tegas Adis kepada Jurnalpos, Rabu (18/05/16).




Reporter : Siti Dzakiyyah

Redaktur : Zaira Farah Diba







Share on Google Plus

About medialektikajurnal

Jurnalposmedia adalah media kampus UIN Bandung yang dikelola oleh Mahasiswa Jurnalistik.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment