(Dari kiri) Nisa Permata Basri, Anab Afifi , Satria Wibawa, dan Eko Ismadi dalam diskusi publik bertajuk "Pancasila dilihat dari Perspektif Sejarah dan Perkembangannya", di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, Kamis (26/05/2016). (Jurnalpos/Dini Fitrianti)
JURNALPOS- - Dosen Hubungan Internasional FISIP Unpad, Satria Wibawa memaparkan pandangannya mengenai moral bangsa Indonesia dan Pancasila di Gedung Indonesia Menggugat, Kamis (26/05/2016). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara diskusi publik yang digelar Media Mahasiswa Indonesia.
Dalam diskusinya Satria mengatakan Indonesia tengah mengalami degradasi moral akibat teknologi. “Teknologi dan informasi adalah buah karya dari globalisasi dan modernisasi, setelah dikaji saya melihat bahwa Indonesia saat ini masuk ke dalam jurang degradasi moral, seperti banyak terjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan,”
Satria menambahkan dengan teknologi ancaman yang terjadi saat ini tidak terlihat. Moral menjadi ambruk karena tidak memiliki ideologi dan prinsip diri.
“Ada pepatah yang mengatakan, siapa itu komunis yaitu orang-orang yang membaca marx, dan siapa itu anti-komunis yaitu orang-orang yang memahami marx, pancasila juga perlu kita kaji lagi sila per sila agar kita bisa lebih memahaminya dan mengamalkannya dalam kehidupan,” tutup Satria.
Reporter : Dini Fitrianti
Redaktur : Dian Aisyah
Dalam diskusinya Satria mengatakan Indonesia tengah mengalami degradasi moral akibat teknologi. “Teknologi dan informasi adalah buah karya dari globalisasi dan modernisasi, setelah dikaji saya melihat bahwa Indonesia saat ini masuk ke dalam jurang degradasi moral, seperti banyak terjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan,”
Satria menambahkan dengan teknologi ancaman yang terjadi saat ini tidak terlihat. Moral menjadi ambruk karena tidak memiliki ideologi dan prinsip diri.
“Ada pepatah yang mengatakan, siapa itu komunis yaitu orang-orang yang membaca marx, dan siapa itu anti-komunis yaitu orang-orang yang memahami marx, pancasila juga perlu kita kaji lagi sila per sila agar kita bisa lebih memahaminya dan mengamalkannya dalam kehidupan,” tutup Satria.
Reporter : Dini Fitrianti
Redaktur : Dian Aisyah
0 comments:
Post a Comment