Oleh: Mila Nur Azizah
Bangkai-bangkai puisi berjajakan di mana-mana
Para sayyidina sastra marah besar
Karena kata-kata kini tidak diwirid
Gumam-gumam sajak bak air bekas berkumur
Syeikh puisi, kini berwajah masam
Karena banyak puisi seperti cuka
Kecut!!!
Ah, kecut
Maka kata-kata apalah yang membuat negeri ini
terbelalak
Serupa preman melahap seblak
Atau semacam banci menyantap rujak
Pedas!
Karena ternyata,
Sastrawan-sastrawan di sini
Adalah sastrawan yang doyan di kamar
Sastrawan yang fobia matematika
Dan sastrawan terlalu memaksakan diri
Ah,
Konon, puisi zaman ini adalah puisi yang
mengerang
Puisi-puisi yang lahir tanpa diazani
Puisi-puisi yang zalim
Puisi-puisi yang tak lazim
O, puisi...
Harus bagaimana aku padamu?
Bandung, 2016
0 comments:
Post a Comment