Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan

Sumber: Google


JURNALPOS— Malam Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar dalam bahasa Arab (لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) memiliki pengertian malam ketetapan, dimana malam ini hanya terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Malam Lailtul Qadar disebut juga sebagai malam yang penuh keberkahan serta memiliki banyak keistimewaan.

Adapun didalam Al – Qur’an Surat Al Qadar ayat ke-97 sendiri sudah sangat jelas diterangkan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan dan juga pada malam itu diperingati sebagai malam diturunkannya Al-Qur’an.

Syaikh Muhammad Abduh memaknai kata "Al-Qadar" dengan kata "takdir" karena Allah SWT pada malam itu menakdirkan agama-Nya dan menetapkan khittah untuk Nabi-Nya dalam menyeru umat manusia ke jalan yang benar.
Khittah yang dijalani tersebut sekaligus melepaskan umat manusia dari kerusakan dan kehancuran yang pada saat itu membelenggu. (Hasbi Ash-Shiddieqy,1996:247).

Kata "Al-Qadar" juga diartikan sebagai "Al-Syarf" yang artinya adalah mulia, yang kemudian artinya diperluas menjadi kemuliaan dan kebesaran.
Konon katanya apabila seorang muslim dapat memperoleh Lailatul Qadar dan melakukan kebaikan pada malam tersebut maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83-84 tahun.

Ungkapan tersebut kemudian diperjelas dengan adanya Hadist dari Abu Hurairah. “Barang siapa yang melaksanakan Shalat di Malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah Swt maka Allah Swt akan mengampuni dosa – dosa dari mereka semua yang telah berlalu”.

Maulana Muhammad Zakaryya Al- Kandahlawi dalam Kitab Fadha 'ii Ramadhan menerangkan bahwa Malam Lailatul Qadar adalah suatu malam dimana karunia Allah dengan segala kebaikan serta keberkahan didalamnya. 

Menurut sabda Nabi Muhammad SAW, malam Lailatul Qadar ditandai dengan adanya malam yang cerah, tidak dingin dan tidak pula panas.

 ”Dan Sesungguhnya aku diperlihatkan tanda-tanda dan ciri-ciri Lailatul Qadar, ia berada di antara sepuluh malam terakhir puasa di Bulan Ramadhan. Malam tersebut cerah, tidaklah keluar setan hingga terbitnya fajar Matahari” ( HR. Ibnu Hibban).


Reporter : Monica Deasy

Redaktur : Zaira Farah Diba



Share on Google Plus

About medialektikajurnal

Jurnalposmedia adalah media kampus UIN Bandung yang dikelola oleh Mahasiswa Jurnalistik.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment