JURNALPOS-
Journalism berasal dari bahasa Inggris berarti “jurnalis”. Apa itu jurnalis? Jurnalis merupakan kegiatan mencari, mendata, menyeleksi, mensurvei, meneliti sebuah berita dan dipublikasikan berita tersebut berdasarkan fakta.
Jurnalis merupakan sebuah pekerjaan yang berlindung didunia pers. Jurnalis ada dimana-mana, berdasarkan fakta bahwa dunia ini tidak akan ada informasi tanpa jurnalis yang berdiri dan berperan disana. Dimana, pekerjaan ini sangat membutuhkan sebuah kejujuran dalam berkarya.
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa jurnalis memang pekerjaan yang bekerja berdasarkan kejujuran. Kejujuran jadi hal pokok di kegiatan yang di lakukan.
Apapun yang terjadi seorang jurnalis harus menyampaikan fakta. Dan tidak diperbolehkan untuk menyisipkan sedikitpun opininya, yang dipublikasikan hanya fakta, fakta, dan fakta. Jurnalis harus bersifat netral, tidak boleh bersifat berat sebelah terhadap apapun.
Dalam kenyataan di dunia ini banyak sekali kejahatan yang mengancam kehidupan seorang jurnalis karena kejujuran tersebut.
Mereka dipaksa membuat berita bohong oleh pihak-pihak tertentu , jika tidak kehidupan mereka menjadi jaminannya.
Misalkan, jurnalis harus mengupas berita tentang kasus korupsi di negeri ini, tetapi junalis tidak bisa berdiri bebas dikarenakan ada orang-orang berperan yang mengiming-iminginya dengan ‘amplop’.
Apabila mereka menolak dengan keras dan tetap pada tujuan sucinya penyebabnya sangat fatal bagi hidupnya ataupun orang-orang terdekatnya.
Lain lagi korban yang kena sandera karena ikut meliput didaerah berbahaya tempat dimana pers dilarang meliput.
Contohnya saja pada masa Orde Baru, dimasa itu kebebasan pers sangat hitam. Jurnalis menjadi tawanan, mereka dikekang harus mempublikasikan berita yang baik tentang pemerintahan waktu itu.
Banyak dari mereka harus menurut karena ancaman. Dan banyak dari mereka juga harus menjadi korban yang sampai sekarang belum bisa ditemukan keberadaannya antara hidup atau matikah?
Kasus-kasus yang tak terduga, jurnalis harus tetap sigap dalam keadaanpun. Mereka membutuhkan perlindungan, mereka membutuhkan jaminan juga sebagai pejuang pers.
Mereka juga ingin bersuara bukan hanya menyuarakan pihak lain. Mereka hanya ingin mempublikasikan apa
yang dilihat. Lindungi kami para JURNALIS!!
Reporter : Riska Y. Imilda
Redaktur : Zaira Farah Diba
Journalism berasal dari bahasa Inggris berarti “jurnalis”. Apa itu jurnalis? Jurnalis merupakan kegiatan mencari, mendata, menyeleksi, mensurvei, meneliti sebuah berita dan dipublikasikan berita tersebut berdasarkan fakta.
Jurnalis merupakan sebuah pekerjaan yang berlindung didunia pers. Jurnalis ada dimana-mana, berdasarkan fakta bahwa dunia ini tidak akan ada informasi tanpa jurnalis yang berdiri dan berperan disana. Dimana, pekerjaan ini sangat membutuhkan sebuah kejujuran dalam berkarya.
Berdasarkan pemaparan diatas bahwa jurnalis memang pekerjaan yang bekerja berdasarkan kejujuran. Kejujuran jadi hal pokok di kegiatan yang di lakukan.
Apapun yang terjadi seorang jurnalis harus menyampaikan fakta. Dan tidak diperbolehkan untuk menyisipkan sedikitpun opininya, yang dipublikasikan hanya fakta, fakta, dan fakta. Jurnalis harus bersifat netral, tidak boleh bersifat berat sebelah terhadap apapun.
Dalam kenyataan di dunia ini banyak sekali kejahatan yang mengancam kehidupan seorang jurnalis karena kejujuran tersebut.
Mereka dipaksa membuat berita bohong oleh pihak-pihak tertentu , jika tidak kehidupan mereka menjadi jaminannya.
Misalkan, jurnalis harus mengupas berita tentang kasus korupsi di negeri ini, tetapi junalis tidak bisa berdiri bebas dikarenakan ada orang-orang berperan yang mengiming-iminginya dengan ‘amplop’.
Apabila mereka menolak dengan keras dan tetap pada tujuan sucinya penyebabnya sangat fatal bagi hidupnya ataupun orang-orang terdekatnya.
Lain lagi korban yang kena sandera karena ikut meliput didaerah berbahaya tempat dimana pers dilarang meliput.
Contohnya saja pada masa Orde Baru, dimasa itu kebebasan pers sangat hitam. Jurnalis menjadi tawanan, mereka dikekang harus mempublikasikan berita yang baik tentang pemerintahan waktu itu.
Banyak dari mereka harus menurut karena ancaman. Dan banyak dari mereka juga harus menjadi korban yang sampai sekarang belum bisa ditemukan keberadaannya antara hidup atau matikah?
Kasus-kasus yang tak terduga, jurnalis harus tetap sigap dalam keadaanpun. Mereka membutuhkan perlindungan, mereka membutuhkan jaminan juga sebagai pejuang pers.
Mereka juga ingin bersuara bukan hanya menyuarakan pihak lain. Mereka hanya ingin mempublikasikan apa
yang dilihat. Lindungi kami para JURNALIS!!
Reporter : Riska Y. Imilda
Redaktur : Zaira Farah Diba
0 comments:
Post a Comment