Jurnalposmedia.com - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)
Suaka mengadakan diskusi dalam rangka memperkenalkan majalah perdana yang
bertajuk Majalah Fresh Mini. Diskusi
tersebut berlangsung di Koperasi Mahasiswa (Kopma) Student Center UIN Bandung, Kamis (13/10/2016).
Judul yang diambil dalam diskusi yang berlangsung
selama kurang lebih dua jam tersebut adalah tentang bagaimana peran media
populer sebagai suatu bentuk pergerakan mahasiswa. Pemateri dalam diskusi
tersebut yaitu Zen RS, yang merupakan pendiri panditfootball.com.
Sebelum membahas tentang materi diskusi, Zen RS
menyampaikan bahwa diskusi tentang perkembangan teknologi khususnya tentang
media sosial bukan merupakan yang pertama kalinya. Hal ini dikarenakan memang
pada dasarnya kemunculan teknologi itu selalu dicurigai.
“Setiap kali
muncul hal baru masyarakat
itu cenderung secara refleks mempertanyakan dan mempersoalkannya. Mesin cetak
dicurigai karena menganggap itu memungkinkan kelas-kelas baru bermunculan untuk
mengkritisi, itu juga terjadi ketika muncul radio. Dan itu pula yang terjadi
ketika internet muncul.” ujar Zen dalam diskusi.
Menurutnya, teknologi internet dicurigai sebagai
sesuatu hal yang akan mendatangkan dampak-dampak negatif, misalnya dengan
mengakses situs pornografi, prostitusi online
dan sebagainya. Selain orang tua, Negara mempunyai kecurigaan yang sama
terhadap internet, bahkan cenderung mengontrol.
Hal itu dibuktikan dengan adanya Undang-Undang IT
yang berhasil dibangun karena adanya kecurigaan terhadap pentingnya
mengendalikan internet. “Jadi seolah-olah internet itu dicurigai bahkan harus
dikendalikan, bukan internet itu sebagai sebuah alat yang mengadakan perubahan,
tapi justru internet itu berbahaya maka harus dikendalikan,” jelas Zen.
Zen menyampaikan bahwa pertarungan pada abad
reformasi adalah pertarungan tentang informasi. Dimana apabila kita mencurigai
sumber dari informasi tersebut seperti halnya internet, sosial media, smartphone itu akan membuat kita menjadi
anti informasi dan menjadi kalah dalam pertarungan.
Jelasnya,
seseorang bisa menjadi seorang revolusioner hanya dengan bermodalkan flashdisk.
“Kita harus terima kenyataan bahwa sekarang seseorang jadi revolusioner karena
mempersoalkan informasi, memaksimalkannya dan menggunakannya untuk kepentingan
banyak orang. Yang harus dilakukan adalah mencoba melihat peluang-peluang itu.
Kita harus merubah cara berpikir kita untuk tidak mencurigai perkembangan
teknologi” tegas Zen.
Reporter : Monica Deasy Deria
Redaktur : Maulida Madini
0 comments:
Post a Comment