Studi Teater Universitas Islam Bandung (STUBA) beserta Keluarga Mahasiswa Jurnalistik (KMJ) Universitas Islam Bandung (UNISBA) menggelar aksi monolog yang bertajuk "Membangun Marsinah" di halman parkiran utama, Universitas Islam Bandung (Unisba) di Jalan Tamansari, Bandung, Minggu (15/5/2016). Pementasan ini merupakan bentuk upaya apresiator dalam menyemangati semangat pejuang buruh Marsinah terhadap situasi yang bobrok. (Jurnalpos/Muhamad Aziz M)
JURNALPOS— ”Akhirnya diriku ini akan terus berdetak dan tak bisa dihentikan lajunya oleh siapapun,” ujar Marsinah yang diperankan oleh Shella Karina dalam pementasan monolog “Membangunkan Marsinah” di area parkir utama Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Taman Sari Nomor 1, Bandung, Minggu (15/05/2016).
Marsinah merupakan seorang aktivis dan buruh di pabrik Perseroan Terbatas (PT) Catur Putra Surya, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang diculik kemudian ditemukan tewas pada 8 Mei 1993 setelah 3 hari menghilang. International Labour Organization (ILO) atau organisasi buruh internasional mencatat, kasus Marsinah merupakan kasus penganiayaan terberat yang dialami oleh buruh.
Senior aktivis pergerakkan untuk memperjuangkan hak-hak buruh Ani Herningsih (53) mengatakan, Marsinah adalah satu-satunya buruh perempuan yang mengalami penyiksaan sangat kejam. “Saya merasa terenyuh tetapi tidak bisa melakukan apa-apa, saya tidak tahu saya harus kemana dan saya tidak tahu mencari kawan, siapa yang bisa menemui atau mengingat Marsinah pada waktu itu,” ungkapnya.
Ani menambahkan, Marsinah kerap mempelajari masalah-masalah yang terjadi di dalam pabrik, kemudian mengorganisir serta bergerak untuk maju dan melawan agar mendapatkan yang diinginkan. Marsinah begitu berani dan lantang menyuarakan hak buruh. Hingga saat ini, Ani mengakui bahwa Marsinah masih ada.
“Semua orang tiarap akan kasus Marsinah, semua orang trauma dengan kasus ini. Suara ini memang kecil, tetapi akan menjadi besar pada waktunya. Sampai pada saat ini kami masih menanggung hutang terhadap kasus Marsinah, Tidak ada keadilan pada kasus ini.” ujar Ani kepada Jurnalpos, Minggu (15/5/2016)
Ani pun berharap, kedepannya semangat Marsinah semakin banyak, tetapi tidak ada lagi yang mengalami nasib seperti Marsinah. “Perjuangkanlah hak dan kepentingan buruh,” pungkasnya.
Reporter : Syifa Silfiani
Redaktur : Dian Aisyah
Redaktur : Dian Aisyah
0 comments:
Post a Comment