Malam Tanpa Nyawa

dok.net

Oleh: Riedha Adriyana

Mataku mengendarai malam
Di atas sejuta gemintang sunyi.
Diriku berpolemik dengan sepi
Hingga pitam menyatu temaram.

Dingin tertusuk hawa yang memanas
Seakan keringat menjadi deras
Bercampur dengan amarah
Seperti api yang merambat tanah

Memang!
Hidup ini penuh dengan enigma,
Yang kian memacu pada kelenjar epinefrina.

Usang!
Burung-burung berterbangan di ufuk kematian,
Bersimbah darah yang kian menjadi hujan.

Insomnia!
Gangguan jiwa!
Semuanya merenggut nyawa...


 Bandung, 2016.
Share on Google Plus

About medialektikajurnal

Jurnalposmedia adalah media kampus UIN Bandung yang dikelola oleh Mahasiswa Jurnalistik.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment